Aceh Tenggara – Ketua DPC Organisasi GBNN Kabupaten Aceh Tenggara, Syah Putra, mendesak agar seluruh bantuan banjir segera disalurkan kepada masyarakat terdampak, baik bantuan yang bersumber dari pemerintah pusat maupun dari swadaya masyarakat. Ia menegaskan agar bantuan yang telah masuk ke Dinas BPBD Kabupaten Aceh Tenggara tidak ditahan atau ditumpuk di gudang.
Menurut Syah Putra, penyaluran bantuan harus dilakukan secara cepat dan merata, khususnya kepada warga yang berada di daerah terisolir. Ia menilai, keterlambatan distribusi akan sangat merugikan masyarakat yang saat ini masih membutuhkan bantuan mendesak akibat bencana banjir.
“Seluruh bantuan banjir harus segera disalurkan ke masyarakat tanpa ditahan di gudang. Tidak boleh ada lagi bantuan yang ditumpuk atau ditahan, agar masyarakat yang terisolir tidak ada lagi yang tidak mendapatkan bantuan,” tegas Syah Putra saat ditemui pada Rabu (17/12/2025) sekitar pukul 10.30 WIB di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPC GBNN Aceh Tenggara juga melakukan konfirmasi kepada Kepala Bidang Logistik BPBD, Amrin. Amrin menjelaskan bahwa bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah tiba di Aceh Tenggara.
Namun, lanjut Amrin, penyaluran bantuan tersebut masih menunggu perintah dari Sekretaris Daerah serta Kepala BPBD Aceh Tenggara selaku Kalaksa. Pernyataan itu disampaikannya di kompleks perkantoran BPBD setempat.
Selain BPBD, Syah Putra juga mengonfirmasi Kepala Dinas Sosial Aceh Tenggara, Bahagia Wati. Ia menyampaikan bahwa bantuan dari Kementerian Sosial telah disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana.
Adapun bantuan yang telah disalurkan tersebut antara lain makanan siap saji sebanyak 1.100 paket, makanan anak 580 paket, lauk pauk siap saji 200 paket, kids ware 200 paket, family kit 200 paket, sandang anak 300 paket, kasur 100 lembar, selimut 200 lembar, tenda gulung 100 unit, tenda keluarga 10 unit, serta satu unit tenda serba guna.
Meski demikian, Syah Putra mengaku masih mempertanyakan bantuan yang bersumber dari Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara. Ia menyoroti informasi yang menyebutkan bahwa tidak ada anggaran dari keuangan daerah yang dialokasikan untuk penanggulangan bencana tersebut.
“Kalau kita berkaca ke daerah lain, Aceh Tenggara juga termasuk wilayah yang mengalami bencana banjir dan longsor cukup parah, bahkan sampai ada korban meninggal dunia. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un,” ujarnya.
Untuk memastikan hal tersebut, Syah Putra mengaku telah berupaya mengonfirmasi Kepala Badan Keuangan Daerah Aceh Tenggara, Sukur Karo-karo, melalui pesan WhatsApp. Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban atau tanggapan yang diterima.
Syah Putra berharap seluruh pihak terkait dapat bersinergi dan bersikap transparan dalam penanganan bencana, sehingga bantuan yang tersedia benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan secara cepat, tepat, dan merata.
( Syah Putra )




