Bangunan sekolah tampak rapuh dan nyaris roboh. Sebagian dindingnya sudah retak, atap bocor di sana-sini, dan ruang belajar hanya berupa ruangan kosong tanpa meja dan kursi. Meski begitu, anak-anak di sekolah ini tetap datang setiap hari, dengan semangat menuntut ilmu yang tak pernah padam. Mereka duduk di lantai, beralaskan tanah, dan menulis di atas lutut, sebuah pemandangan yang menggetarkan hati siapa pun yang melihatnya.
“Kami mohon kepada Bapak Presiden Prabowo agar memberikan perhatian khusus kepada sekolah kami di Dao-Dao Zamolo. Kami butuh bangunan sekolah yang layak, mobiler, dan fasilitas belajar lainnya. Anak-anak di sini ingin maju, tapi bagaimana bisa kalau tempat mereka belajar saja hampir runtuh,” ujar Pidar dengan suara bergetar, Jumat (24/10/2025).
Senada dengan itu, salah satu tokoh masyarakat juga menyampaikan harapan yang sama kepada wartawan lensasiber.com.
Kondisi ini menjadi cermin betapa masih banyak anak-anak Indonesia yang berjuang keras untuk meraih ilmu di tengah keterbatasan. Saat di kota besar anak-anak belajar dengan fasilitas lengkap dan ruangan ber-AC, di pelosok Dao-Dao Zamolo, anak-anak belajar dengan hati yang kuat meski beratap bocor dan berlantai tanah.
Masyarakat berharap, suara dari ujung selatan Pulau Nias ini dapat sampai ke telinga Presiden Prabowo Subianto. Karena mereka yakin, di bawah kepemimpinannya, keadilan pendidikan akan benar-benar dirasakan hingga ke pelosok negeri.
Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa. Mari bersama membuka mata dan hati, agar anak-anak di Dao-Dao Zamolo juga bisa tersenyum dan bermimpi lewat pendidikan yang layak.
(Tim)
