Kabupaten Nias - Rabu, 30 Juli 2025. Bupati Nias, Yaatulo Gulo, S.E., S.H., M.Si sambut baik Kunjungan Kerja dan Monev Program Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia di Kabupaten Nias, bertempat di Aula Gido Lantai III Kantor Bupati Nias.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Tim Monev Program dari Kemenko PMK, Staf Ahli Bupati Nias, Asisten Lingkup Sekretariat Daerah Kabupaten Nias, Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Nias, Kepala Bagian Lingkup Sekretariat Daerah Kabupaten Nias.
Mengawali sambutannya, Bupati Nias mengucapkan selamat datang di Kabupaten Nias kepada Tim Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI. Disampaikannya bahwa Kabupaten Nias merupakan salah satu kabupaten tertinggal dalam berbagai aspek dan dimensi pembangunan.
Ia mengungkapkan bahwa Kabupaten Nias merupakan salah satu daerah yang masuk kategori 3T dimana wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang jika dibandingkan daerah lain dalam Skala Nasional berdasarkan kriteria perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, dan karateristik daerah, ditambah tantangan yang dihadapi beberapa tahun belakangan yaitu Pandemi Covid-19.
Untuk itu, Bupati Nias berharap Tim Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI melihat secara utuh dan objektif apa yang sedang dan harus segera diperbuat dalam upaya percepatan pembangunan di Kabupaten Nias sehingga pada akhirnya terwujud Kabupaten Nias yang Maju Berkelanjutan.
Selanjutnya, dalam sesi diskusi dilakukan pembahasan tentang progres program, indikator kinerja, kendala teknis, serta peran lintas sektor, baik dari kementerian atau lembaga, pemerintah provinsi, hingga pihak swasta dalam memperkuat pembangunan daerah.
Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia Berkualitas Kemenko PMK, Ir. Iwan Eka Setiawan, M.Sc berharap melalui diskusi terdapat banyak masukan terkait harapan-harapan atau kendala-kendala pembangunan SDM khususnya di Kabupaten Daerah Tertinggal.
Ia mengatakan bahwa Prioritas Pembangunan Daerah Tertinggal 2025-2029 adalah Peningkatan Layanan Pendidikan dan Kesehatan, Konektifitas dan Digitalisasi serta Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Sementara itu, Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan PAUD Dasar dan Menengah Dian Vitasari menyampaikan bahwa salah satu agenda pemerintah pusat lebih menekankan pada penguatan SDM berkualitas di bidang pendidikan.
Dijelaskannya bahwa Pemerintah pusat telah menerapkan wajib belajar 12-13 tahun. PAUD menjadi salah satu strategi dimana anak di setiap daerah harus siap untuk wajib belajar 12-13 tahun. Dulu, PAUD tidak menjadi wajib namun saat ini tahun 2025-2029 PAUD sudah menjadi hal yang wajib.
Selain itu, diperlukan penguatan dalam hal Investasi SDM sejak Usia Dini 0-6 tahun. Yang menjadi perhatian terkait Investasi Anak Usia Dini 0-6 tahun yaitu Tumbuh Kembang Anak, Pendidikan, Kesehatan, Gizi, Perlindungan Pengasuhan Dan Kesejahteraan.
Masih dalam kegiatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Nias, Rahmani O. Zandroto, SKM menjelaskan tentang Program Stunting, TBC dan Malaria di Kabupaten Nias.
Dijelaskannya bahwa Pemerintah Kabupaten Nias sedang berupaya untuk menurunkan prevalensi stunting. Dalam hal ini, melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Mengenai TBC, Kabupaten Nias memiliki progres untuk pencarian kasus dan penanganan suspect meskipun sangat minim akan sarana dan prasarana. Sementara khusus malaria, dengan segala keterbatasannya Kabupaten Nias telah dinyatakan eliminasi malaria tahun lalu sehingga angka malaria masih dibawah standar.
Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Nias bahwa Pemerintah Kabupaten Nias selalu siap mendukung Program Strategis Nasional. Namun di sisi lain, dengan banyaknya perubahan-perubahan dan kebijakan-kebijakan dari Pemerintah Pusat membuat program tersebut sedikit terhambat karena harus menyelesaikan secara bertahap. Ditambah lagi dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran yang memaksa untuk harus menyesuaikan. Meskipun demikian, Pemerintah Kabupaten Nias tetap berjuang secara maksimal untuk mewujudkannya.
Pada kesempatan itu, Bupati Nias berharap adanya afirmasi yang bertujuan untuk memberikan perlakuan khusus atau prioritas kepada kelompok masyarakat, daerah, atau sektor tertentu yang dianggap tertinggal atau membutuhkan dukungan lebih agar dapat setara dengan kelompok lain dalam pembangunan sehingga dapat mengurangi kesenjangan dan ketidakadilan sosial, ekonomi, serta memastikan pemerataan pembangunan.
Kegiatan ini diakhiri dengan Penyerahan Cinderamata dan Produk UMKM Kabupaten Nias kepada Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia Berkualitas Kemenko PMK, Ir. Iwan Eka Setiawan, M.Sc. Dalam hal ini diserahkan oleh Bupati Nias dengan didampingi Plh. Sekda Kabupaten Nias.
niaskab.go.id (Ed)