Aceh Tenggara – Organisasi Garda Bela Negara Nasional (GBNN) Kabupaten Aceh Tenggara menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Aceh Tenggara. Bencana tersebut menimbulkan kerusakan parah, mulai dari rumah warga yang rusak dan hanyut, hilangnya mata pencarian masyarakat, hingga terputusnya akses jalan penghubung. Peristiwa yang terjadi pada Selasa, 2 Desember 2025, sekitar pukul 02.00 WIB di wilayah Kutacane ini meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Tanoh Alas.
Di tengah situasi sulit tersebut, Ketua GBNN Aceh Tenggara, Syah Putra, menyampaikan apresiasi kepada Bupati Aceh Tenggara, M. Salim Fakhry, S.E., M.M., atas respons cepat, kepedulian, serta koordinasi yang sigap dalam penanganan darurat di lapangan. GBNN juga memberikan penghargaan atas upaya Bupati yang berhasil menghadirkan Presiden Republik Indonesia, H. Prabowo Subianto, ke Tanoh Alas sebagai wujud nyata kehadiran dan perhatian negara terhadap masyarakat yang tengah tertimpa musibah.
Kehadiran Presiden RI di Tanoh Alas dinilai sebagai simbol kuat kepedulian nasional sekaligus suntikan semangat dan harapan bagi masyarakat dalam proses pemulihan pascabencana. Dalam bingkai budaya lokal Sepakat Segenap Metuah, momentum ini menegaskan bahwa negara hadir di tengah rakyatnya—mendengar, melihat, dan merespons kebutuhan masyarakat secara langsung.
Ketua GBNN Aceh Tenggara, Syah Putra, menegaskan:
“Banjir bandang ini meninggalkan luka mendalam dan rasa kehilangan yang besar. Namun, melalui kerja keras pemerintah daerah serta perhatian langsung dari Presiden Republik Indonesia, harapan kembali tumbuh. Dari tangisan dan luka, kini perlahan hadir senyuman serta harapan baru bagi masyarakat Aceh Tenggara.”
Lebih lanjut, GBNN Aceh Tenggara menyatakan komitmennya untuk:
Mendukung penuh pemerintah daerah dalam upaya rehabilitasi dan pemulihan pascabencana.
Menggerakkan relawan serta jaringan sosial guna membantu masyarakat terdampak banjir bandang.
Menjaga stabilitas sosial, semangat kebangsaan, dan persatuan di tengah masyarakat.
Mengawal sinergi antara pemerintah pusat dan daerah agar proses pemulihan berjalan efektif dan tepat sasaran.
GBNN Aceh Tenggara meyakini bahwa musibah ini, meskipun berat, akan semakin memperkuat semangat kebersamaan masyarakat Tanoh Alas yang terdiri dari sebelas (11) suku etnis. Dengan dukungan dan gotong royong seluruh pihak, Aceh Tenggara diyakini akan bangkit—lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih bersatu ke depannya.
Salam Bela Negara
(Syah Putra)




