Osseda juga tidak hanya fokus pada kegiatan simpan pinjam, koperasi ini sukses memberdayakan perempuan lewat pengolahan hasil pertanian, pelatihan keterampilan, hingga pembukaan lapangan kerja.
Kini, koperasi yang bermula dari semangat kebersamaan ini telah berkembang pesat dengan lebih dari 15.431 anggota dan 401 unit yang tersebar di berbagai wilayah Kepulauan Nias, bahkan menjangkau hingga Kabupaten Tapanuli.
Tak tanggung-tanggung, Osseda Faolala saat ini menjalankan berbagai unit usaha, mulai dari simpan pinjam, produksi Virgin Coconut Oil (VCO) dan turunannya, kripik pisang khas Gaen Osseda, hingga pusat pelatihan (training centre), penginapan, restoran, dan kolam renang. Perkembangan ini menandai Osseda sebagai salah satu koperasi sehat dan tangguh di Sumatera Utara.
Namun lebih dari itu, manfaat nyata yang dirasakan para anggotanya menjadi bukti keberhasilan yang sesungguhnya.
Hal ini disampaikan Suryani Lase, salah satu anggota yang telah bergabung di Osseda sejak tahun 2009. Dia mengaku banyak manfaat yang ia dapatkan sejak menjadi bagian dari koperasi ini.
"Saya sangat bersyukur bisa bergabung di Osseda karena banyak manfaat yang saya dapatkan dan itu bukan hanya saya merasakannya, banyak sekali perempuan Nias yang sudah merasakan manfaat bergabung di koperasi ini." Ungkap Suryani Lase dari Unit Famatohusa didampingi Budieli Dawolo, SH, kuasa hukum Osseda, Jum'at (16/05/2025).
Lebih lanjut Suryani Lase mengatakan Osseda memberikan kemudahan anggota dalam mendapatkan pinjaman untuk modal usaha, membangun rumah dan juga pinjaman untuk biaya Pendidikan.
" Dulu saya hanya ibu rumah tangga biasa dan tidak tahu bagaimana mengembangkan potensi diri. Tapi sejak bergabung di Osseda, saya mendapat kemudahan dalam meminjam untuk modal usaha, membangun rumah, bahkan biaya pendidikan, bukan hanya itu, Osseda benar-benar membuka jalan bagi perempuan seperti saya untuk berkembang," tuturnya.
Osseda juga tidak hanya mendukung secara ekonomi, Osseda juga aktif memperjuangkan keadilan gender serta isu-isu perempuan dan anak.
" Kegiatan pelatihan dan pengembangan untuk peningkatan kapasitas anggota juga rutin digelar demi meningkatkan peran dan daya saing anggota di berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan dan usaha," ungkap Suryani.
Hal senada juga disampaikan oleh Yusmina Hia alias Ina Johan, anggota Unit Somasi sekaligus bagian dari keluarga besar Osseda. Ia mengaku merasakan perubahan besar dalam kehidupannya sejak bergabung.
"Bergabung dengan Osseda benar-benar membawa perubahan dalam hidup saya. Saya mendapat pelatihan, bisa mengakses modal, dan semakin percaya diri untuk berperan aktif di masyarakat. Osseda bukan hanya soal uang, tapi juga soal pemberdayaan," tutur Yusmina.
Dengan komitmen kuat dalam pemberdayaan perempuan dan pengelolaan usaha yang profesional, Koperasi Osseda Faolala telah menjadi harapan baru dan teladan koperasi modern yang mampu mengubah kehidupan anggotanya secara nyata.
Kami dari anggota Osseda sangat mengapresiasi dan mendukung langkah General Manager (GM), Amani Lahagu, S.E atas sikap tegasnya, memberhentikan tidak dengan hormat terhadap 10 orang karyawan. Pemberhentian itu juga, sudah melalui hasil keputusan rapat dan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Osseda.
Itu artinya, lembaga Osseda menunjukkan komitmen untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam organisasi.
"Keputusan Osseda memberhentikan tidak dengan hormat 10 karyawan yang tidak mematuhi aturan dan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku adalah suatu tindakan yang tepat. Lembaga Osseda menjaga lingkungan kerja yang profesional dan produktif, serta memberi contoh bagi karyawan lainnya, sehingga lembaga Osseda ini kedepannya dapat terus berkembang dan meningkatkan kualitas kerja sama tim. " Tegas Suryani Lase mengakhiri.
(Setiaman Lase)
