Kutacane - Ketua LSM Tipikor Kabupaten Aceh Tenggara dalam investigasi dilapangan menyebut kan ke media ini ia, mengungkapkan bahwa proyek bangunan di Kecamatan Lawe Bulan Desa Te Nembak Johar sama sekali tidak diketahui oleh kepala desa setempat dan pekerjaan ini dilakukan oleh warga desa lain sebutnya hari ini senen 27 Januari 2025 di kutacane Kabupaten Agara.
Pekerjaan ini dikerjakan oleh oknum - oknum Cv. Karya Nia Hujair dan disini ungkap ketua LSM Tipikor pekerjaan ini diduga asal jadi tidak sesuai Spek dan Shop nya parahnya lagi pekerja tersebut tidak ada dari pengawasan melalui Dinas terkait
Pelaksa proyek tersebut, dikerjakan oleh CV. Karya Nia Hujair,serta pegawas kegiatan tersebut dari CV. Karya Sabara Consultan, dan bersumber dari dana APBK- DOKA tahun anggaran 2024 dengan nama kegiatan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I Te Nembak Juhar STA. KR. 28-KR.49 Peningkatan jaringan Irigasi D. I .
Dari investigasi dilapangan, terlihat papan informasi yang terpasang tidak ada keterangan panjang bangunan dan tidak ada volume beserta ukuran bangunan serta nilai anggaran yang tertera Rp. 958,637,00,-( Sembilan Ratus Lima Puluh Delapan juta Enam Ratus Tiga Puluh Tujuh Ribu Rupiah) termasuk PPn 11 persen dan pekerja an ini dikerjakan oleh warga lain bukan dari warga setempat sebutnya degan lantang.
Tampak juga photo proyek saluran tersebut, di ambil tim investigasi dari LSM Tipikor,dan dilihat pengerjaannya asal-asalan alias asal jadi serta bangunan proyek itu mudah runtuh dan mudah roboh saat air meluap seketika hujan,dan ini terlihat pekerjaan ini kurang semen cetusnya
Seorang warga yang enggan disebutkan jati dirinya, juga mengeluhkan kondisi bangunan proyek normalisasi tersebut yang tampak kurang bagus. Dimana bangunan itu, seperti-nya kurang semen dan tidak ada tiang penyenggara/penahan. Sehingga, diduga volume pekerjaan tersebut tidak sesuai Spek dan Shop nya.
Diri-nya menduga hal itu terjadi, dikarenakan tidak ada pengawasan dari Dinas terkait. Padahal proyek tersebut, dibiayai dari APBK dan dari dana DOKA, dengan biaya cukup besar. Karena melihat kondisi pekerjaannya alias asal jadi, maka dari itu kuat dugaan pelaksanaan meraup keuntungan lebih besar. ” Jelas Ketua LSM Tipikor Kabupaten Aceh Tenggara
Tidak sampai disini kabiro dari media ini mencoba menghubungi kepala dinas perkimtan Agara, mengenai pekerjaan ini melalui whatsapp, tapi disayangkan, tidak ada biasanya, maka berita ini dikirim ke meja redaksi
(Syah Putra)